Keinginan nulis yang hangat-hangat tahi ayam itu kini menghinggapiku…eehh, ngga kini aja ding, udah agak lama, beberapa waktu lalu, dooohh !!! Entah kenapa (ungkapan yang ngga masuk akal) selalu begini, bercita-cita nulis dan posting di blog sendiri paling tidak seminggu sekali ternyata belum kunjung tercapai, uuuhhh penyebabnya apa coba kalau ngga malas ?
Tapi menyalahkan diri terus menerus memang ngga bagus juga siih…hanya saja pembenaran alasan karena sibuk kerja, ngurus ini itu, bepergian keluar kota, dll memang tidak bisa dijadikan alasan terus-terusan bukan ? Dan akibatnya pikiran dan perasan yang sedang ‘in’ itu pun terlewatkan, oww…. Coba deh kuingat-ingat, apa saja yang terjadi dalam hidupku sejak 9 februari 2015 lalu ? Gila, sudah dua bulan lebih ngga nulis blog !
By the way, anyway, busway…(ups, yang terakhir mah karena emang aku sering banget lewat jalur itu kalo naik bus TransJakarta kalo pulang pergi kantor setahun terakhir ini, dan akan segera berakhir mungkin…aah, bahkan aku lupa belum nulis tentang alat transportasi yang satu ini, bayangin !) sebenarnya mungkin hanya ada beberapa yang peristiwa istimewa siih yang pengen kubagi, hehe… Eh, tapinya padahal hal-hal biasa itu kadang juga jadi istimewa loohh, apa sajakah itu ?
Well, hari-hari yang kulalui selama dua bulan lebih ini memang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan, meski sedihnya cuma sebentar 😉 Ah ya, aku jadi ingat bahwa bertemu keluarga yang jarak rumahnya kian jauh itu memang menyenangkan ! Bayangin, janjian ketemuan sama adik cowokku dan istrinya serta krucil bungsunya (sementara anak pertamanya lagi ikut Uti dan Akungnya di Ngawi selama sebulan) yang selama ini tinggal di Malang, sementara aku ada acara di Surabaya dan kupaksa-paksa mereka datang ke Surabaya rupanya sukses dan berhasil ! Yippi…apalagi sambil nengok salah satu Om yang bulan Januari lalu dipasang ring untuk jantungnya…jadilah si krucil yang lucu nggemesin itu jadi dolanan para orang dewasa yang mengelilinya, hihihi…
Melepas salah satu amanah karena mengemban amanah lain yang lebih penting juga merupakan salah satu hal yang membuatku lega, glek ! Lha gimana, karena memang selama ini belum banyak yang bisa kulakukan dengan amanah yang kudapat sejak tahun 2012 lalu itu karena aku tinggal di Jakarta sementara urusan administrasi kantor di Surabaya. Untunglah ada kakak kelas yang bersedia gabung jadi timku di Surabaya, sehingga tugas-tugas khususnya menyangkut administrasi dan keuangan sejak pertengahan tahun 2014 lalu dapat didelegasikan. Tetapi lepasnya amanah itu tidak membuat hari-hariku lebih ringan, cieeee….karena justru amanah baru menuntut lebih diriku agar konsentrasi amanah baru lebih kuat ! Nah, nah…ngurusin kantor lima biji itu ternyata ngga gampang, apalagi dengan sistem baru dimana para pengurus lembaga mesti lebih baik dari kepengurusan sebelumnya… Jadinya gitu deeh, rapat demi rapat mulai rutin dilakukan di berbagai kota dimana kantor berada (Bandung, Surabaya, Jogja, Tegal, dan Makassar plus Palopo tempat sebagian teman-teman menjalankan bisnis rumput laut yang bikin ngiler, slurrrpp) juga agar proyek-proyek yang sudah di depan mata dapat dijalankan dengan baik plus pengawasan pelaksanaannya harus lebih ketat agar kualitas pekerjaan tetap terjaga 🙂
Sementara itu urusan pribadi dan keluarga harus jadi prioritas juga. Uuhh, ternyata ngga mudah juga menyatukan visi dalam kehidupan dengan orang yang seumur hidup telah kita pilih jadi pasangan, hehe…bukan berarti berbeda banget siihh, tapi sebatas perbedaan pendapat sah-sah saja bukan ? Kalo sama terus kok rasanya ngga asyik ya ? 😉 jadi begitulaaahh, segala sesuatunya memang telah diatur seiring dengan makin terbukanya mata dan hati dalam menyikapi pola pikir dan pendapat pasangan 😀 Apalagi kami sudah melewati tahun pertama pernikahan, cieeee….semoga awet, rukun, bahagia hingga kaken-kaken dan ninen-ninen (ini doa ala Bapakku yang telah berhasil mempertahankan pernikahannya dengan almarhumah Ibuku selama 38 tahun !) amiin, ya rabbal alamiin…
Dan, sisi lain pula kerjaan pribadi (yang ini urusan pendapatan belanja rumah tangga) juga menuntut untuk segera dibereskan mengingat kontrak akan berakhir pada bulan April 2015, nah lo ! Menjadi konsultan yang sekaligus penghubung dua lembaga tempat sama-sama bekerja memang penuh romantika, mulai perbedaan birokrasi, publikasi, komunikasi, dll membuat akrobat tiap hari atau tiap saat selalu kulakukan, hihihi…tapi enjoy aja siih, soalnya sudah jadi pilihan hidup ! Gimana ngga nerima model kerjaan begini, lha wong emang sudah menetapkan hati untuk sulit nerima kerjaan tetap karena males absen yang harus tiap hari (kaya’nya masih sulit deh kalo kerjaan dilakukan di rumah), males membayangkan mesti berangkat pagi dan pulang sore dengan pola kerja yang hampir mirip tiap harinya (apa kata mertua ? hihihi), uuhhh maaf ya, sepertinya itu bukan diriku banget ! 🙂 Bahkan akhirnya lamaran iseng jadi birokrat di sebuah lembaga yang baru dibentuk dan sempat lolos beberapa tahap itupun kulepas, pas…karena eeehh kok ya ndilalah ijazah S1 dan S2 raib entah kemana (udah kuubek-ubek semua kardus dan nelpon bapak – adik bungsu yang di Ngawi yang ikutan nyari di semua almari di rumah dan tetap belum ketemu !). Yaahh, ini kesalahanku yang teledor nyimpan dokumen penting yang bahkan kata temanku ijazah itu ibarat perjuangan setengah urip (aha !), tapi mungkin juga ada takdir Tuhan yang ikut campur dalam hal ini, balik lagi ke prinsip yang ngga bisa kerja tertib di kantor tiap hari ! 😀
Begitulaahh, ternyata dari semua hal itu tetap keluarga yang paling penting. Suami dan kedua mertua (dimana kami masih menumpang di rumahnya sambil menjaga beliau yang sudah tua-tua itu) tetap harus diperhatikan, rasanya kok ya ngga pantas kalo tiap hari harus berangkat jam 5 pagi demi mengejar absen biar ngga telat trus pulangnya pastinya akan terjebak macet karena selalu pulang di jam yang sama dengan kantor-kantor lainnya…naah, pilihan jadi konsultan freelance rupanya selama ini mampu menjawabnya ! Suami juga enak, ngga mesti tiap hari nganterin hingga naik angkot yang jarak dengan rumah sekitar 30 menit (itu masih ditambah dengan naik Bus TransJakarta loh ya, yang total makan waktu antara Depok dan kantor di Jakarta Selatan selama 2 – 2,5 jam !), ngga mesti jemput kalo kemalaman pulang, bisa nyapu-nyapu rumah dulu sebelum berangkat (karena ngantornya bisa jam berapa saja tergantung kebutuhan, hehe…), kadang masih bisa becanda dengan suami di kasur pas orang-orang pada heboh berangkat ngantor pagi-pagi (asekkk !!) oohh juga bisa aja keluar kota untuk rapat lembaga atau nengok Bapak dan adik-adik plus jalan-jalan bareng suami keluar kota yang tidak harus selalu pas weekend (yang paling heboh ya bisa semobil rame-rame bersepuluh ke Batu Secret Zoo atau menikmati Bandung yang keren karena persiapan peringatan KAA ke-60 ! 🙂 Alhamdulillah, kata temanku menengok orang tua dapat membawa barokah, amiin….maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan ?
Lalu, kenapa tulisan ini judulnya seperti itu ? Tak lain dan tak bukan karena rasanya hari ini aku ngga produktif alias malas melakukan sesuatu yang berguna ? Seperti apakah itu ? Yaaahh karena sebagai seorang konsultan dan analis plus penulis belum ada kerjaan nyata yang selesai hari ini, rasanya kok bermalas-malasan terus dan nonton film mulu ! Merasa bersalah ? Mungkin, tapi masalahnya ide tulisan harus direnungkan, dilamunkan (eeh bukan ombak loh ya !)…dan harus menyentuh filosofi dan substansinya, glek apaan pula iniihh ? Haha, sudahlah…rasanya aku sudah merasa lega sudah menuliskan semua ini, paling tidak hari ini aku berhasil nulis dan melawan kemalasanku nulis di blog ! Jadi, judul tulisan ini kurang tepat ? Mbuhlah, sak karep pembaca saja yang menyimpulkan, hihihi…itupun jika ada yang baca 😉
Depok – 24042015